Rangga masih setia men-dribble bola oranye yang tadi dia bawa dari rumah menuju kompleks di sekitar rumahnya. Nafasnya sampai terengah-engah karena Rangga sama sekali tidak beristirahat barang sedetik pun. Pikirannya kalut dan tak tahu arah. "Argh...!" sampai akhirnya Rangga melempar bola itu ke sembarang arah. Rangga duduk bersandar di bebatuan sisi lapangan. Tangannya meraih botol minuman yang tadi dia bawa. Bahkan air itu sampai habis tandas tak tersisa. Dadanya masih naik turun, sekarang matanya terpejam menyandar ke bebatuan. Rangga membayangkan betapa gilanya tadi dia membeli coklat sangat banyak dan semuanya rasa strawberry, padahal dirinya tidak suka rasa itu. Flashback On. Rangga melihat ke kursi samping banyak sekali coklat dari adik kelasnya atau dari teman seangkatannya. Me