Kedua pasangan ini kembali memasuki rumah setelah berdiam diri di taman lumayan lama, mereka kembali berbaur bersama tamu undangan lainnya. "Loh sayang, lok kamu buka sanggulnya?" Nyonya Pramono melihat penampilan Vanilla dengan rambut ekor kudanya. "Iya Ma, tadi aku pusing karena sanggulnya dan akhirnya aku putuskan buat ganti gaya rambut. Enggak aneh kan, Ma?" "Enggak kok sayang, begini juga cantik." "Aw..." ringis Vanilla merasa bagian belakang kepalanya sakit. "Kenapa sayang? Kamu pusing ya?" "Iya ini Ma, kayaknya gara-gara rambut aku digelung buat sanggul tadi deh. Makanya pusing begini, kan aku jarang menyanggul rambut Ma." "Iya juga sayang, kalau tidak biasa memang suka pusing. Ya sudah kalau begitu kamu istirahat saja di kamar. Lagi pula acaranya bentar lagi selesai." "Engg