“Harus banget?” Semua orang mengangguk, menjawab serempak dengan gerakan mantap dikepala mereka. Ah, Cinta lelah! Biarkan saja para orang tua melakukan apa yang mereka inginkan. Asalkan mereka tidak membebaninya dengan segala macam persiapan acara, maka tak akan menjadi masalah jika seandainya mereka berniat untuk menggelar pesta perayaan. “Waktu Mbak Grace hamil Thania emang ngadain yang beginian juga?” Grace pun tampak menyukai topik yang adik iparnya angkat. Hal itu diperjelas dengan binar dimatanya yang menyala-nyala. “Iya dong. Kamu lupa ya, Cin?” “Bukan lupa sih, tepatnya aku nggak inget, Mbak.” Disampingnya, Adnan membelai puncak kepala Cinta. “Sama aja namanya, Sayang.” Tutur pria itu lembut agar Cinta tak tersinggung. Mendapatkan koreksi dari sang suami, Cinta pun hanya dap

