39

2050 Kata

Senin menyapa, sudah berangkat pagi dengan seragam lengkap, pake dasi serta topi, bahkan sampai nggak sarapan pagi karena bangunnya rada siang, takut telat, upacaranya nggak ada. Haha, k*****t moment yang menyebalkan. "Kusem amat tuh Muka, Baal. Kenapa?" Pertanyaan yang mengalir dari mulut Fares itu nggak aku tanggepin. Males nanggepin dia yang emang selalu menganggap santai setiap kejadian. No panik No Cry, begitu dia berprinsip. Walau beberapa kali sempat nyaris dihukum karena datangnya kesiangan pas upacara. "Aih, nggak usah BT gitu, dong! Kan ada aku yang nemenin, kamu nggak sendirian, Baal! Santai!" katanya dengan kedua alis yang sengaja dinaik-turunin. "Dih, santai amat sih! Kenapa sih nggak ada yang ngasih tahu kalau upacara hari ini nggak ada?" tanyaku dengan BT. "Udah, Baal.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN