Hari sudah terlihat petang, matahari sudah tak terlihat, tergantikan dengan terangnya lampu-lampu yang menyala.
Kai memandangi wajah Krystal yang terlelap di dalam pelukannya, entah sudah berapa lama mantan istrinya itu tertidur dengan menjadikan lengannya sebagai bantalan.
Meskipun rasanya agak mati rasa, tapi Kai tetaplah tak ingin bergerak dan membangunkan tidur mantan istrinya.
Kai sendiri masih ingat apa yang membuat Krystal terlihat sangat kelelahan, mengingat dirinya dan mantan istrinya masih terbaring tanpa busana di balik selimut putih.
Teriakan serta lenguhan dari mantan istrinya selama permainan yang ia ulangi berkali-kali terus saja terbayang dalam ingatannya.
Ia merasa sangat di bodohi selama tiga tahun ini, ketika hari-harinya merasa gelisah karena aduan mantan istrinya
