Tertembak

932 Kata

Beberapa hari berlalu. Kathe merasa sangat betah di mansion itu, terutama karena ibu Max yang baik dan Max yang belum menyadari keberadaannya. Ya—meskipun beberapa kali, Max menaruh curiga. Dan beruntung, ada ibu Max yang melindunginya. Kini, hidupnya damai. Tidak ada lagi ayah yang menyakitinya dan meminta uang saat dia pulang, dan dia pun tidak perlu bekerja keras di perusahaan dengan atasan yang menakutkan. Sekarang, dia hanya perlu mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa. Dan juga, menjaga jarak dengan sang majikan. “Katherine, temani aku ke toko bunga ya?” suara Rose terdengar. Kathe yang saat itu sedang membersihkan meja, mengangguk sambil tersenyum manis. “Baik Nyonya,” jawabnya. Setelah bersiap-siap. Mereka pun pergi ke toko bunga yang Rose tuju. Ternyata, toko bunga i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN