Maxime memegang kepalanya yang berdenyut sakit. Entahlah. Rasanya benar-benar sakit sampai membuatnya tak bisa bangkit. “Sialan! Ada apa denganku?” Max beringsut ke kepala ranjang. Menyandarkan tubuhnya sambil memijat pelipisnya agar bisa sedikit mengurangi sedikit rasa nyeri di kepalanya. Perlahan, kelopak matanya yang menyembunyikan manik matanya yang abu-abu dengan sorot mata tajam terbuka. Dan beruntungnya, karena yang dia lihat pertama kali, adalah foto keluarganya. Di mana ada dirinya, ibunya, mendiang ayahnya, juga Alexander, saudaranya yang berada entah di mana. “Astaga, sial!” Umpatan kasar terlontar begitu saja, kala ingatan tentang sosok wanita yang dia sakiti semalam terlintas. Katherine, di mana dia sekarang? Batinnya. Sadar tidak sadar, dia ingat benar bagaimana d