Jika Kinanti makan berduaan di ruangan sang direktur, terlihat Wilda menuju kantin dan langsung mengambil bagian antrian makanan. ”Tumben main solo? Mana temen lo yang gatel itu?” ”Temen gatel? Siapa? Ngomong dengan saya?” Tanya Wilda dengan sorot mata tajam. ”Cleaning Service belagu!” Ketusnya kesal “Emang, salah jadi cleaning service?” Tanya Wilda menantang kalimat wanita itu. ”Wah! Luar biasa babu nya si gatel ini. Ternyata dia berani banget!” “Minggir, lo! Lo itu cuma babu di perusahaan ini, jangan sok mau ambil antrian paling di depan, lah!” Senggol yang lain membuat Wilda menaruh piringnya dengan kesal. “Kita sedang berhadapan dengan rejeki, bisa gak kalau gak buat kesal. Lagian, yang kalian sebut babu siapa? Saya? Sadar woii! Kalian juga babu perusahaan. Bedanya kalian staff

