Terkecoh

1806 Kata

Ammar menghela nafas panjang, lalu tersenyum. “Saya akan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kinerja luar biasa dari direktur saya. saya sangat bangga memiliki jiwa muda seperti beliau. Itu memang tujuan saya sengaja merekrut para muda-muda meskipun minim pengalaman, tapi mereka jujur…” tegas Ammar yagn kembali merutuk dalam hati. ‘SIALAN! Aku kira, dengan mengambil anak bau kencur menjadi direktur, hanya karena lulusan luar negeri, aku pikir dia akan patuh padaku. Ternyata dia justru menikamku dari belakang, tidak bisa di biarkan. Dia harus di jauhkan dari kantor pusat. Aku harus memikirkan dengan baik apa yang bisa aku lakukan untuk dia sebagai apresiasi, agar si tua bangka ini tidak curiga padaku. Dan berapa lama lagi dia di sini. Aku sungguh sudah muak dengannya. Tidak b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN