Malam itu, terlihat Nissa bersama buah hatinya baru saja menuruni taxi di sebuah rumah sakit mahal yang ada di ibukota Jakarta. “Mama, kenapa kita ada di sini? Emangnya Anya sakit para?” Tanya bocah polos itu yang langsung di bawa Nissa ke ruangan IGD. “Anya pengen gak sakit lagi, kan?” ”Iya, Ma. Anya pengen bisa bermain lagi sama pappa…” bocah kecil itu berkata dengan wajah yang sudah pucat. ”Papamu sedang perjalanan dinas ke luar negeri. Jadi, dia tidak akan bertemu lagi dengan kita…” jawab Nissa malas melihat sang puteri terlalu memuja Ammar sebagai ayahnya. Karena memang dahulu, ketika Vanya masih berada di panti asuhan, Ammar sangat sering mengunjungi bersama Nissa, saat itu, keadaan mereka hanyalah mencuri-curi waktu dari Kinanti. Tapi, kini, seetlah Kinanti tak lagi ada di antar

