“Kamu mau ngapain?” tanya Rhea panik ketika melihat Haris duduk di tepi ranjang tepat di sisi tempat yang dia tiduri. Pria itu sedang menepuk-nepuk bantal sebelum digunakan sebagai alas kepalanya. Rhea bangkit dari berbaringnya, siap siaga dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Akan tetapi dengan entengnya Haris hanya menjawab, “Mau tidur. Memangnya mau apalagi malam-malam begini.” “Tapi kenapa kamu tidur di sini?” Dahi Haris mengernyit. “Memangnya kenapa? Apa ada yang salah? Setiap hari aku juga tidur di sini.” “Iya tapi sekarang ada aku. Mana mungkin kita tidur di satu ranjang.” Rhea masih juga mencoba untuk protes. “Kita sudah menikah. Hal yang wajar jika kita tidur seranjang. Lagipula adanya juga cuma kasur ini saja di dalam kamar ini.” “Aku nggak akan bisa tidur jika ada ora