Bab 15

1896 Kata

Mulut Gerand tidak berhenti menguap, rasa kantuk menyerangnya sedangkan ia, Gilina dan Ano sedang mengunjungi The Metropolitan Museum of Art, museum seni yang merupakan museum berisikan koleksi-koleksi seni yang tidak terhitung jumlahnya, Ano yang menyukai seni tempo dulu memaksa Gerand menemaninya, meski Gerand tidak terlalu tertarik dengan dengan senin tapi demi bisa melihat Ano tertawa bahagian, mau tidak mau ia terpaksa mengikuti, Gilina hanya bisa menggeleng serta menertawakan Gerand yang terlihat mengantuk. "Jangan dipaksakan, kalo ngantuk kamu boleh keluar dulu dan tunggu saja di mobil, aku akan bujuk Ano agar segera pulang, kasihan kamu ngantuk gitu" Gilina memegang pipi Gerand, Gerand menutup matanya merasakan setiap sentuhan Gilina di wajahnya. "Tangan kamu lembut, sentuhan diw

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN