Nana tidak mengerti mengapa Pak Yusuf tiba-tiba menugaskan Nana ke kantor cabang yang katanya kantor tersebut sudah menjadi hak milik perusahaan lain, namun Pak Yusuf masih memiliki sebagian saham di kantor tersebut. Nana memang karyawan yang menurut Pak Yusuf rajin dan cekatan. Tidak heran Nana di kantor sangat di segani karyawan lainnya. “Fit, ini kenapa hanya kita berdua yang di pindah ke kantor cabang?” tanya Nana pada Fitri dengan penasaran. “Mana aku tahu, Na. Terima sajalah, bos di sana mau membayar kita mahal kok, tenang saja. Gajian kita di sana dua kali lipat,” jawabnya dengan senyuman melebar. “Bukan masalah gaji, Fit. Ini aneh gitu! Apalagi Pak Yusuf kan tidak menghandle langsung kantor sana!” Nana masih penasaran kenapa tiba-tiba menerima surat kepindahan dari Bos nya itu.

