“Ah … lezat sekali.” Mara tak berhenti memuji soto yang baru ia santap. Regan mendapatkan apa yang ia inginkan meski meninggalkannya selama beberapa jam. “Kau tidak mau? Coba lah.” Mara menyodorkan sesendok kuah soto pada Regan yang duduk di depannya dibatasi meja makan. Regan mendorong pelan sendok Mara dan mengatakan, “Aku sudah kenyang melihatmu makan.” Mara mengerucutkan bibir kemudian menyuapkan sesendok kuah soto itu ke mulutnya sendiri. “Ya sudah,” ucapnya sebelum menyantapnya. Regan memangku rahang dan terus memperhatikan Mara yang makan seperti anak kecil. Wajah Mara mulai sedikit chubby perutnya juga mulai membuncit meski belum begitu terlihat. Mara mengabaikan Regan meski sadar suaminya terus memerhatikannya. Ia terus menyantap soto di hadapan hingga habis tak bersisa.