“Eh? Rizal?”
Tamu yang berdiri di depan itu rupanya Rizal. Seperti biasa, Rizal melihat kepulangan Mara dan ingin menyapa meski ia tahu Mara sudah menikah.
“Ada apa, Zal? Malam-malam begini?”
Rizal tampak canggung dan mengusap tengkuk. “Tidak ada apa-apa, Tan. Tadi sore kebetulan aku lewat dan melihat Mara turun dari mobil.”
“Oh, iya. Mara pulang dengan suaminya. Apa ada yang ingin aku sampaikan?” tanya Dinda seolah tak berniat mengajak Rizal masuk ke dalam rumah. Bukan ia membenci Rizal, hanya saja, Mara sudah lama tidak pulang jadi ia ingin menghabiskan waktu hanya dengan keluarga tanpa ada orang asing.
Rizal pikir, ibu Mara akan mempersilakannya masuk tapi, sepertinya ia salah. Padahal ia merindukan Mara meski tahu Mara sudah berkeluarga. Ia tidak ingin mengganggu rumah tangga
