"Apa kau yakin?" tanya Galvin untuk yang kesekian kalinya. Galvin merasakan hal berbeda dari Hana. Hana tidak terlihat senang saat ingin pergi, Hana terkesan terpaksa atas kepergiannya. Padahal mereka sudah tiba di dalam jet pribadi Galvin. Galvin memang mencintai Hana dan berniat membawa gadis itu sejauh mungkin. Suatu tempat dimana hanya ada dia dan Hana. Tidak ada orang lain yang bisa mengganggunya. Tapi Galvin tidak seegois itu sampai tidak memikirkan perasaaan Hana. Galvin akan tetap disini jika Hana tetap menginginkannya. Hana meneteskan air mata. Pertanyaan Galvin hanya mengulik kembali lukanya. Setelah memohon pada Galvin untuk membawanya pergi, Hana meminta pria itu agar mengantarnya ke mansion lebih dulu. Untuk berkemas sekaligus pamit. "Mau apa kau datang kesini!" Baru saj