Sarah mengerjipkan matanya dengan pelan saat sang matahari menyambar wajahnya dengan hangat di balil celah kaca yang terbuka . Ia mencari sosok yang biasanya selalu memberinya kehangatan pagi . Namun semua itu hilang tanpa berbekas . " Sudah bangun ? " Thomas mendekati Sarah yang masih mengusap matanya yang sembab dengan pelan lalu merasa tidak nyaman berada bersama Thomas . " Aku dimana ? " " Kau dirumah ku , Aku sudah menelpon orang kantor Math untuk mengantarkan surat cerai mu kesini " Sarah terdiam mendengar ucapan Thomas lalu beralih untuk turun . " Mau kemana ? " " Thomas , Please !! Aku masih istri Math . Kau tidak berhak mencampuri urusan ku lagipula pertunangan kita sudah berakhir " Celetuk Sarah mulai berani tanpa memikirkan akibat yang akan Ia dapatkan . Jika menderita