"Aku tak percaya! Gara gara kamu, kita mengabaikan pengawasan Bloom Florist," Malika dengan cepat bangkit dari tempat tidur sambil melingkarkan selimut menutupi tubuh telanjangnya. Meninggalkan Maha yang berbaring tanpa penutup sehelai pun di tubuhnya. "Ah!!! Kenapa kamu harus pergi membawa selimut?" Maha bangkit dari tempat tidur. Ia mendekati Malika yang sedang memperhatikan ponselnya. Ia memeluk kekasihnya dari belakang, "Apa ada pergerakan?" Malika menggeleng, "Nope! Masih sama seperti tadi." Maha melepaskan selimut yang menutupi tubuh Malika dan menggeletakkan di lantai begitu saja. Ia mulai menarik tubuh Malika mendekat, "Aku ingin kembali menciummu." Mereka saling berpelukan dengan erat. "Milikmu kembali berdiri. Oh, Maha!" Malika menggumam sambil berciuman. "Itu aku, saa