"Al, lihat ini..!" Addara memperlihatkan pesan dari Pak Ares. "Hmm.. Lembur?" Malika berpikir. "Kamu mau?" "Menurutmu? Masa aku tidak mau?" Addara menarik nafas panjang. "Iya juga ya.." Malika merenung. "Mau tidak mau, kamu harus ikut lembur.." "Ahh.. Aku paling tidak suka seperti ini.." Addara menutup wajahnya dengan kedua tangan. "Aku bukannya ge-er, tapi perasaanku tidak enak.." "Aku juga mengerti.." Malika mengangguk. "Terburuk, kalau memang dia macam macam, ya kamu resign." "Ara, suamimu itu orang kaya.." Malika tertawa, "Kamu berhenti kerja pun, Aksa akan menafkahimu.." Addara tertawa, "Ini bukan persoalan nafkah. Aksa memberikanku lebih dari cukup. Ini persoalan passion, dan aku juga bukan tipe yang diam di rumah.." Malika mengangguk angguk, "Ya kamu bisa cari kerja d