21. Terpesona

1520 Kata

Erlan melihat ke arah yang dituju ayahnya, memang Ocean tampak sangat memperhatikan Fadia, tatapan matanya seperti terpesona pada wanita itu, namun dia tak melihat tatapan yang sama dari Fadia yang seperti menganggap teman biasa. “Kamu habis jatuh di mana tadi?” tanya Ocean setengah berbisik. “Jatuh? Enggak, kenapa memangnya?” balas Fadia menutupi mulut dengan telapak tangannya yang dilebarkan agar tak kentara bahwa dia justru mengobrol bukan mendengar penjelasan dari ayah Ocean yang secara langsung didaulat menjadi penanggung jawab acara. “Ini keras banget lho, rambut kamu bisa kusut, harus dipotong,” gumam Ocean membuat Fadia melemparkan tatapan tajam pada kakaknya yang pura-pura membuang pandangan ke arah lain, lalu tatapan Lucky bersirobok ke Shena yang memandangnya dengan pandangan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN