Warren memandang Fadia dari balik kaca jendela kamarnya, wanita itu memakai baju terusan berwarna putih tanpa lengan, duduk di kursi taman dengan pandangan kosong di siang hari, satu tangannya menyentuh rerumputan, taman di rumahnya memang sangat sejuk, banyak tanaman yang tumbuh dan terawat, bahkan ada taman bunga yang memberikan aroma harum menenangkan. Semilir angin membelai rambut wanita itu, dia memejamkan mata setelah lama menatap langit biru dengan awan yang berarak beriringan. Sophie berdiri di samping suaminya yang memandang putrinya dari kejauhan itu. “Kamu ingat pesan dokternya? Beri dia kesibukan agar bisa melupakan semuanya kan? Mungkin kamu bisa mulai mengajarinya merangkai bunga,” ucap Warren tanpa menoleh ke arah istrinya yang tersenyum padanya dan memegang lengan Warren