113. Dua Gadis yang Jatuh Cinta

1802 Kata

Pagi ini keluarga Erlan sarapan bersama, keceriaan di ruang makan itu kurang lengkap tanpa Elmeera. Hingga nenek Nadheera itu celingukan melihat ke sekitar seolah mencari keberadaannya. “Anak itu belum bangun? Sudah sesiang ini masih tidur?” tanya sang nenek dengan wajah sinis dan bibir melengkung ke bawah. Nadheera dan Nibras menatap neneknya dengan pandangan tidak mengerti. Valery tak tahan lagi, dilepas sendok yang dia pegang, sedikit membantingnya hingga timbul suara berdenting sendok yang beradu dengan piring. “Mi!” ujar Valery tertahan karena Erlan segera menggenggam tangannya dan menggeleng dengan tatapan penuh permohonan. Valery mengeram, dadanya naik turun menahan emosi yang membuncah. Sementara ibunya hanya melengos tanpa rasa bersalah. “Elmeera sudah pergi pagi-pagi sekali k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN