Hans langsung paham dengan siapa yang dimaksud Coki. Untuk apa Yulia mencarinya. Hans segera bergegas keluar, dan terus melangkah melewati lorong-lorong untuk kembali ke ruangannya. Benar saja, Yulia sudah duduk di kursi dan menoleh saat dia masuk. "Happy birthday," ucapnya sambil meletakkan sebuah kotak berbalut kertas kado warna biru. "Maaf, harusnya kemarin. Tapi aku baru pulang dari Singapura pagi tadi. Semoga kamu suka hadiahnya." Hans tidak menyentuh kado itu, ia hanya memperhatikan. Bahkan tidak ingin menebak-nebak apa isinya. "Harusnya nggak usah lagi kamu ngasih kado seperti ini. Antara aku dan kamu tidak ada hubungan apa-apa lagi." Yulia mengangguk pelan, "Iya, sih. Kita bukan siapa-siapa lagi. Tapi nggak salah, kan, kalau aku ngasih hadiah." Suara wanita itu bergetar. "N