Lidah Edo kelu. Ia tidak menduga sama sekali kalau Yulia yang egois bisa mengambil keputusan seperti ini. Degup jantung pria itu berpacu cepat. Sungguh semuanya di luar dugaan. Poligami? Ia tidak pernah berfikir hingga ke sana. Apalagi dirinya seorang PNS. "Jika kendalanya karena Mas seorang PNS dan tidak bisa poligami. Biar aku yang mundur." Edo berdiri. "Ayo, kita tidur. Nggak usah ngelantur." Yulia menahan lengan suaminya. "Tolong, jangan tidur dulu, baru jam delapan sekarang. Aku ingin membicarakan tentang rumah tangga ini, hingga kita punya titik temu." Pria itu kembali duduk. "Kita punya banyak solusi. Mas menikahi siri Lili jika dia mau. Kalau tidak mau, kita cerai. Aku tidak apa-apa, daripada ragamu di sini tapi hatimu di sana. Jangan Mas ingat aku tidak tahu, kalau kalian se