58 || Jangan Salah Paham

1840 Kata

"Pa." "Hm?" "Ica sakit." Langsung menoleh, Gempa baru pulang kerja. "Sakit apa katanya? Udah diperiksain ke dokter?" Venus menghela napas pelan. "Itu dia masalahnya, Ica nggak mau diajak berobat, mama udah siap nelepon dokter juga batal soalnya Ica kekeh bilang jangan. Tapi, Pa ... Mama curiga, deh." Dengan raut paling serius di sana, menatap suami. Gempa dan Venus sedang di kamar saat ini. "Curiga apa? Harusnya dipaksa aja datangin dokternya, nanti juga kalo udah datang, nggak mungkin nolak, kan?" Yeah, tidak kepikiran sampai sana. Habisnya, Ica betul-betul menolak dengan sungguh tadi. Andai yang menghadapi adalah Gempa atau papa Ica, pasti tetap didatangkan dokternya, tak peduli Alisya menangis atau tantrum nanti. "Ya udah, sekarang aja telepon dokter," imbuhnya, Gempa yang bic

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN