84 || Bonus Aca: Akhir dan Awal

1525 Kata

"Mamcil ...." "Iya?" Malam di mana Gala dan Tala baru selesai belajar, mereka telah menyimpan buku mewujud mainan, tetapi penuh edukasi di setiap halaman. Kini, keduanya naik ke ranjang mau ambil posisi ternyaman, diikuti oleh Angkasa. Sedangkan, Alisya baru saja keluar dari kamar mandi. "Benel nggak, cih, kalo kita makan cemangka, telus bijinya ikut ketelan, itu nanti di pelut tumbuh po'on cemangka?" Tiba-tiba. Itu Gala yang bertanya. "Lha ... kata siapa?" Angkasa yang jawab. "Onty Nia." Tala menyahut dengan polosnya. Gala mengimbuhi, "Tadi ciang Tala makan cemangka, Papcil. Banyak cekali. Bijinya ditelan, bukan dibuang." "Dan kata Onty, nanti pelut Tala jadi kayak Mamcil. Memang benal, ya, Mam?" "Tapi ... tapi ... di dalem pelut Mamcil icinya adik bayi, kalo Tala cemangka dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN