80 || Aca Psiko

1338 Kata

"Akhirnya ... beres juga." Angkasa tersenyum, melirik Alisya. Putri Om Leo itu pun sama tersenyum. Hari ini mereka telah mendaftar pernikahan ke KUA, istilahnya. Jadi bisa punya buku nikah seperti pernikahan yang tercatat di sipil pada umumnya. "Tinggal resepsi aja, ya, Ca, biar afdal?" Alisya mengangguk. "Betewe habis ini kamu mau ngajar, ya?" "Iya. Mau ikut?" "Nggak, dong. Masa kamu kerjanya bawa istri, lagi pula anak-anak di rumah nanti nyariin aku." "Tapi mereka nggak pernah nyariin papcilnya, ya, Ca? Sedih," timpal Angkasa, sok dramatis. "Pernah, kok. Waktu imunisasi itu mereka nangis terus, tapi begitu digendong sama kamu langsung anteng, kan? Terus waktu kamu kuliah, kapan gitu, Gala ada ngoceh soal 'papapa', itu pasti dia nanyain papcilnya. Lagian mereka nyariin aku, kan, k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN