Suasana di Rumah Sakit Dirgantara Medika seperti biasa dipenuhi hiruk-pikuk aktivitas pagi. Suara langkah kaki yang tergesa-gesa, dentingan roda brankar yang melaju di lorong, hingga suara monitor medis yang berbunyi ritmis menciptakan simfoni khas rumah sakit besar. Namun, ada sesuatu yang berbeda hari ini. Elenora berjalan menuju ruang jaga perawat dengan seragam putih birunya yang rapi. Rambutnya diikat rendah seperti biasa, dan ID card-nya tergantung di d**a. Beberapa perawat yang biasanya menyapanya dengan santai, kini hanya melirik sekilas lalu menunduk. Beberapa yang lain berbisik pelan, namun tak cukup pelan untuk tidak terdengar olehnya. "Itu dia..." "Jadi benar dia mau menikah dengan Kapten Elang?" "Berarti nanti dia bakal jadi nyonya besar di sini..." Elenora menghela napas