Ian terlihat tertawa sendiri di apartemen nya dengan sangat kencang seakan sesuatu yang sangat lucu sedang terjadi disana. Tapi pada menit kemudian ia tiba-tiba menangis hingga tersedu-sedu.
"Ahh--- ini sangat menyedihkan." Pria itu bangkit dari tempatnya lalu mengambil sebuah tongkat baseball dan berjalan pelan menuju ke arah dapur yang tercium bau yang siap membuat perut siapapun mual karna nya.
"f**k!" Ian melihat sumber bau itu dan menutup lemari tersebut lebih rapat agar bau yang keluar sedikit berkurang. Ia tiba-tiba memutar pandangannya pada sebuah lemari dan tersenyum layaknya orang tidak normal.
Perlahan ia melangkahkan kakinya kembali ke arah lemari itu lalu menggesernya sedikit hingga terlihat sebuah pintu besar berwarna merah disana. Ia membuka kunci pintu itu dan melihat
