Alan terbangun, karena merasa ada yang mengisap lehernya, dan juga merasakan ada tangan yang menggenggam miliknya. "Candy!" Alan terlompat bangun. Candy juga bangun dari berbaringnya. Alan turun dari atas tempat tidur, ia merapikan celananya yang terbuka restletingnya. Candy ikut turun juga. Mereka saling tatap. "Ada apa? Apa Uncle masih tidak suka pada wanita? Atau hanya ingin disentuh Kak Runa Zeta saja?" Tatapan tajam Candy menyapa bola mata Alan. Jelas terdengar nada kecewa di dalam suaranya. "Atau, Uncle merasa aku tidak akan bisa memberi Uncle kepuasan?" Tanya Candy lagi. "Candy, apa yang kau katakan!? Aku menganggapmu sudah seperti adikku sendiri. Bagaimana bisa kau berbuat seperti tadi?" Alan benar-benar marah pada Candy. Ia tidak menyangka kalau Candy berani melakukan hal se