S2-15. Omelan

1123 Kata

Kinanti segera turun dari mobil mengikuti langkah suaminya yang sudah lebih dulu masuk ke dalam rumah. Langkah panjang Arveno yang meninggalkannya pertanda jika pria ini mungkin sedang marah padanya. "Mas, is, jangan ngambek gitu. Aku benar-benar pengen banget makan soto pedas makanya tadi makan dulu. Mas nggak boleh marah. Kalau kayak gini 'kan rasanya nggak enak perut aku." Kinanti menghalangi langkah suaminya. Tidak akan ia biarkan Arveno mendiamkannya begitu saja. "Terus kalau perut kamu merasa nggak enak, itu urusan aku? Perut milik kamu 'kan? Kamu rasakan sendiri." Arveno menyindirnya kemudian melengos pergi begitu saja. "Jadi istri kok nggak pernah mau nurut apa kata suami. Padahal itu untuk kebaikannya sendiri." Sambil melangkah masuk ke dalam kamar mereka, Arveno mengom

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN