Kinanti meletakkan kedua tangannya di pinggul menatap bergantian pada wajah ketiga anaknya serta taburan guci yang berada di ruang tamu rumahnya. Meskipun Kinanti sangat menyayangi anak-anaknya, jelas wanita itu juga sangat kesal karena guci kesayangannya kini sudah tergeletak tidak berdaya. "Jadi, kalian bilang ingin memberikan Mama kejutan, seperti ini?" Wanita itu bertanya dengan nada dingin. "Memecahkan guci mama, terus berdiri dengan kepala menunduk? Begitu?" Wanita itu benar-benar merasa marah kali ini. Ini adalah guci kesayangannya yang diberikan oleh kakek Roly padanya 2 tahun yang lalu. Jelas ini adalah jenis guci antik dan mahal dengan harga yang dibeli fantastis di sebuah pelelangan. "Sebenarnya ini bukan salah kami, Ma. Ini salah gucinya karena berdiri di situ." Alexa

