Abel menatap pada bangunan kontrakan yang sudah ditempatinya sejak ia masih kecil sampai detik ini ketika kakinya akan melangkah pergi meninggalkan kontrakan. Abel merasa sangat berat jika harus meninggalkan kontrakan yang begitu banyak kenangan bersama ibunya. Sekali lagi Abel menatap pada kertas di tangannya. Sebuah tulisan ibunya yang meminta agar ia ikut dengan omnya yakni Arveno, karena hanya keluarga Arveno satu-satunya keluarga yang bersedia untuk membantunya. Setidaknya Alia masih menganggap Arveno adalah keluarganya sendiri meskipun masalah yang menimpa mereka terjadi di beberapa tahun lalu. "Nak, Ibu sudah sering menceritakan pada kamu tentang Om Arveno dan keluarganya. Kelak kalau Ibu udah nggak ada lagi di dunia ini, kamu tolong ikut dengan keluarga om Arveno. Ibu juga su

