Kinanti masih memikirkan teror-teror yang selama ini diterima oleh Lita yang ditujukan padanya. Kinanti tiba-tiba memikirkan mungkin saja ini ada konspirasi yang memang ditujukan padanya. Entah itu tentang teror, mobil yang berniat untuk mencelakainya, serta motor yang nyaris saja mau nyerempet dirinya. "Tapi, siapa orang itu? Terus kenapa dia kayak niat banget pengen buat hidup gue menderita?" Kinanti menatap langit kamar. Wanita itu tidak tidur bahkan saat ini jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. "Andai aja gue udah tahu siapa orang yang udah berani neror gue, gue bakalan abisin itu orang." Kedua tangan Kinanti mengepal di atas tempat tidur, sambil membayangkan ia akan merusak wajah orang yang dengan berani sudah memberikan teror padanya. Kinanti menguap karena kantuk tiba-tiba

