Pengecekan pabrik sudah dilakukan oleh Kinanti bersama Indra dan juga dua orang bodyguard yang datang bersamanya. Wanita itu saat ini sedang berada di kantin pabrik dan menikmati makan sorenya yang sempat tertunda. Saat meeting dengan klien tadi pun ia tidak sempat untuk menghabiskan makanan yang tersaji karena waktu yang diburu. Tidak tahunya tetap saja ia datang terlambat karena harus mengurusi laki-laki tak dikenal yang babak belur karena dipukul oleh dua orang preman yang ternyata usut punya usut merupakan debt collector penagih utang. "Laper banget saya. Dari tadi udah nahan diri buat nggak makan." Kinanti dengan lahap menyantap nasi yang dicampur dengan kuah soto. Bibirnya sudah merah bukan karena lipstik melainkan karena rasa kuah soto yang begitu pedas. Tidak ada Arveno di

