Aku menyendiri di pojok garasi milik Isac, hendak menghubungi Alex yang berada di Kota Industri. Alex adalah satu-satunya harapanku, selain karena ia adalah agen The Barista yang mengetahui tentang kegiatanku di luar, ia juga memiliki banyak loyalis yang aku yakin bisa membantuku. Menghadapi gerombolan mafia secara langsung, membutuhkan persiapan personil yang matang. Suara berdering di ponselku terdengar sangat lama, butuh waktu hingga akhirnya Alex mengangkat panggilan dariku.
“Yo, Madame. Ada kabar apa? Tumben sekali kau menghubungiku.” Suara Alex terdengar ceria di ujung telepon.
“Kabar buruk, Alex. Aku membutuhkan bantuanmu,” jawabku lesu.
“Bantuan? Waw, tidak biasanya seorang Madame Lilia membutuhkan bantuan orang lain. What’s wrong, Madame?”
“Jacob sahabatku sedang diculik. Aku
