Isac masih tetap berdiri mematung, tangannya gemetar, dan nafasnya memburu. Ia tidak sanggup berkata apapun, sejenak kemudian ia menunduk lalu terisak. Aku terkejut melihatnya menangis, karena selama ini Z atau Isac selalu berkata bahwa ia hanya peduli dengan Jacob karena Jacob selalu memberinya uang. Melihat air mata yang perlahan mulai jatuh, membuatku berpikir jika ia sebenarnya memiliki hubungan yang lebih dari sekadar uang dengan Jacob, sama seperti hubunganku dengannya. Aku menguatkan badan bangkit dari kursi, berjalan perlahan ke arah Isac dan mendekap tubuhnya dengan erat. Aku merasakan tubuh Isac semakin gemetar ketika berada dalam pelukanku. Ia balas memelukku, kepalannya ia selipkan di antara leher dan bahuku. Aku merasa bahuku mulai basah, aku mengusap belakang kepala Isac den