Jacob sedang terpojok dengan pistol yang tertodong ke arah pelipisnya, sementara aku dan Alex harus menghadapi masing-masing satu orang anak buah si penculik yang seakan menjadi pagar beton untuk menyelamatkan Jacob. Sesekali aku melirik ke arah si penculik yang menodongkan senjata, ia tampak menikmati apa yang terjadi di depannya. Aku masih belum dapat memperhatikan Alex yang sedang bertarung di belakangku, aku hanya dapat mendengar suara logam yang beradu sesekali, setelah itu aku mendengar suara erangan lelaki dari belakang disertai suara sabetan benda tajam. Aku hanya tersenyum kecil, sepertinya Alex menghadapi lawannya dengan mudah. Tidak cukup di situ, suara erangan berkali-kali masih bisa aku dengar di sela suara teriakan Alex yang sesekali keluar. Sementara aku masih menodongkan pi