80. Pertikaian

1876 Kata

Jam empat sore dan aku masih menikmati waktu bersantai di atas sofa yang berada di dalam ruang keluarga. Netra ini sesekali mendongak menatap jam yang menempel di dinding atas televisi. Restu tadi pagi mengatakan jika akan pergi sebantar. Namun, apa yang lelaki itu lakukan? Hingga sore menjelang tak juga beranjak pulang. Padahal aku pikir saat aku tadi sampai di rumah sekitar jam tiga sore, Restu sudah berada di rumah. Nyatanya apa? Lelaki itu tak terlihat juga batang hidungnya. Aku kembali menonton televisi meskipun belum mandi. Hingga aku menyadari ketika telinga ini menangkap suara pintu yang terbuka. Pasti itu Restu yang datang. Segera aku beranjak bangun dari posisi berbaringku. Tepat saat Restu menghampiriku di ruang keluarga, bertepatan dengan aku yang telah mengubah posisi duduk me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN