Obat Untuk Sabina

1740 Kata

"Aku ... tadi ke rumah sakit jenguk Brent," cicit Sabina pelan. Dan setelah satu kalimat itu keluar, terasa pelukan Elang melonggar. Sabina merasa sedih dengan fakta itu. Kemudian, pelan-pelan dia mendudukkan dirinya. Sabina memegangi kepalanya yang terasa pening. Dia mencoba menatap manik mata Elang, terlihat sedikit kilatan marah. "Aku jenguk Brent, sekaligus mau jelasin kalau kamu bukan adiknya. Aku ... aku kesana untuk tunjukin album foto kamu pas kecil," jelasnya tanpa dikurangi atau ditambah sedikitpun. Elang ikut mendudukan dirinya, menatap mata Sabina yang terlihat sayu. Dia mengusap kedua pundak Sabina lembut. "Iya, Bi. Aku paham kok. Sekarang kamu tiduran lagi ya. Istirahat." Meski sebenarnya dia marah, tapi Elang tak mau menunjukannya pada Sabina yang sedang sakit. "El

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN