Mobil Elang memasuki halaman sekolah. Dan cowok itu berhenti di parkiran. Kemudian, Elang berinisiatif turun lebih dulu dan membukakan pintu untuk Sabina. Murid-murid yang lewat mengira bahwa orang yang bersama Elang adalah Clarista. Tapi setelah sosok itu keluar, semua yang memerhatikan mereka berdua menganga tak percaya. "Eh, beneran itu pembantu Elang berangkat bareng dia?" "Elah beruntung banget dia!" "Lah, si Clarista kemana?" "Kok selera Elang turun sih?" "Astaga pangeran gue berangkat sama upik abu!" "Elang gue cemburu!!" Begitulah celetuk-celetukan murid-murid yang tak sengaja lewat dan memerhatikan mereka berdua. Elang memilih diam dan memilih abai. "Ayo," ajak Elang, dia berusaha meraih telapak tangan Sabina tapi gadis itu justru menjauhkannya seakan menolak. E