"Clarista tunggu kita bicarain ini baik-baik!" teriak Brent memanggil Clarista yang terus menjauh hingga gadis itu hilang dan masuk ke dalam rumah. "Kenapa dia kekanan-kenakan banget, sih ...," lirih Brent, menghela napas pelan. Brent berbalik lalu melangkah kecewa. Clarista memang gadis berbeda. Maksudnya, dia tidak bisa disamakan dengan Sabina ataupun gadis lain yang pernah dikenalnya. Dia sangat egois, serta semua kemauannya selalu harus dituruti. Jika tidak maka Clarista akan berakhir marah. Apa Clarista juga akan bersikap seperti itu pada Elang? Atau hanya padanya saja? Harusnya, malam ini kesempatannya untuk mengenal orang tua Clarista tapi gadis itu buru-buru masuk ke dalam rumah tanpa mengajaknya masuk. Brent kembali menghela napasnya pelan ketika sebuah mobil bewarna