“Marsha..,” ucap Bu Anggraeni lirih, bernada membujuk. Marshanda menggelengkan kepalanya kuat-kuat. “Marsha nggak mau melibatkan Ibu terlalu cepat. Biar Marsha..., menemui Tante Grizelle dulu. Nanti-nanti kalau Ibu mau menengok dengan Bapak, nggak apa, Bu,” kata Maarshanda dengan berat hati. “Kamu..., yakin mau datang ke sana sendirian?” tanya Bu Anggraeni gamang. Sejatinya dia takut, Marshanda akan lepas kontrol dan situasi akan bertambah sulit. “Iya Bu,” sahut Marshanda singkat, seakan-akan hatinya sekuat dan semantap itu. Bu Anggraeni terdiam. Ia memejamkan matanya. ‘Semoga Tuhan menolong dan menguatkanmu melalui semua ini Nak,’ kata Bu Anggraeni dalam hati.