“Maaf ya, Sil. Pasti gara-gara kamu mengantarkan kue segala. Padahal kemarin kamu masuk pagi, kan?” ucap Devanno. Permintaan maaf yang tidak perlu sebetulnya. Sebab, dia kan tidak pernah meminta Sesil yang mengantarkannya. Gadis itu sendiri yang mengambil inisiatif dengan motivasi pribadinya. Di seberang sana, senyum Sesil mengembang, mendengar permintaan maaf dari Devanno. Senang sekali rasanya. Sesil memang mendapat giliran masuk pagi kemarin itu, dan jam kerjanya seharusnya telah berakhir pada pukul empat sore. Tetapi dia merasa perlu memastikan supaya bagian pastry mengerjakan pesanan Devanno dengan sempurna. Karena itu pula, maka dia berkeras bertahan di tempat kerjanya, demi dapat mengikuti perkembangan pembuatan kue untuk Bu Grizelle