“Kata siapa? Aku sudah merenungkan tentang ini semalaman Ce. Pada akhirnya, aku berketetapan, perlakuan apapun yang bakal kuterima nanti, aku memilih untuk pasrah. Biar saja. Daripada aku harus bertanya-tanya sendiri kan, terus kepikiran?” ucap Sesil mantap. Bianca tidak mengatakan apa-apa lagi. * Hati Sesil berdebar saat melewati koridor rumah sakit. Bianca bahkan dapat merasakan betapa sebelah tangan Sesil yang berada dalam genggamannya sedikit berkeringat. Tetapi untuk mencegah keinginan Sesil menjenguk Bu Grizelle, dirasanya sudah terlampau terlambat. Mereka toh telah tiba di rumah sakit, sud