“Kamu tidak mencurigainya kan?” Tanya Alfian pada saudara kembarnya. Aliando tidak menjawab, pria itu masih melihat bayangan Chalisa yang sedang menuju ke lantai atas. “Chalisa tidak memiliki potensi untuk menjadi pengkhianat.” Tambah Alfian lagi. “Dia istriku, kenapa kamu begitu gigih membelanya?” Tanya Aliando dengan nada santai. “Pria sedingin es sepertimu, membuatku cemas karena kamulah yang tinggal di sisinya.” Alfian segera berdiri dari kursinya, percakapan antara mereka berdua belum selesai. Alfian tidak berniat melanjutkannya karena dia tahu akan berakhir dengan perdebatan antar keduanya. Alfian tahu Aliando tidak akan mentolelir pengkhianat. Termasuk orang terdekat sekalipun. Alfian masuk ke dalam kamarnya, tinggal pria itu sendiri duduk di ruang tengah bersama berkasnya. C