Mekkah, Arab Saudi., Di depan Bayt Al ‘Atiq, yaitu Ka’bah, yang disebut sebagai Baitullah, Rumah Allah. Bangunan suci yang merupakan kiblatnya umat Muslim di bumi ini. Kepala merunduk hormat. Hatinya berpasrah penuh. Buliran bening tidak berhenti menetes dari kedua sudut mata. Kedua tangannya tidak lelah sedikit pun menengadah di hadapan sang Pemilik kiblat. “Terima kasih, ya Allah. Engkau mengizinkan aku untuk mengandung darah dagingnya, buah cinta pertama kami.” Ayesha tersenyum disela air mata yang terus terjatuh. “Engkau memberi aku cinta dan sayang dari hamba-hamba-Mu yang taat. Terima kasih, ya Allah. Terima kasih sudah menyayangi manusia hina, munafik, dan pendosa sepertiku. Aku tidak akan menjadi seperti sekarang kalau bukan karena rasa kasihan-Mu terhadap diriku.” Doa yang t

