Seperti yang Vena dan temannya katakana, saat ini Aurora tengah duduk berhadapan dengan Pandu di kantin. Well, sebenarnya Zidan pun berada di satu meja yang sama dengan mereka berdua. Zidan duduk di samping Pandu. Pemandangan itu tentu saja membuat hati Sirin sakit. Melihat cowok yang katanya menyukainya duduk satu meja dengan cewek yang mengejar-ngejarnya itu bukanlah pemandangan yang enak dilihat. Sirin merasa dipermainkan oleh Pandu. “Lit,” ucap Sirin seraya menahan tangan Alita. “Kayaknya gue nggak bisa ke sana, deh.” “Kenapa nggak bisa? Lo nggak mau minta penjelasan sama Pandu?” Sirin menggelengkan kepala. “Gue males berantem gara-gara rebutan cowok,” katanya. “Gue balik kelas lah.” “Tapi Rin, lihat, deh. Itu—” “Udah lah biarin. Lo nggak perlu ikutan ribet soal ini. Gue balik k