Sirin menatap kepergian Pandu dengan perasaan kesal sampai ke ubun-ubun. Bisa-bisanya cowok itu seenaknya sendiri terhadap Sirin? Memangnya boleh memaksa orang untuk bertemu meskipun orang itu tidak ingin bertemu? Pakai bilang mau menguber Sirin sampai ketemu segala. Benar-benar seenaknya sendiri. Dasar Pandu menyebalkan! “Lo sama Pandu ada apa, deh?” tanya Tiara menatap Sirin penuh curiga. Sirin menggelengkan kepala seraya kembali berjalan menuju kelasnya. “Nggak ada apa-apa,” jawabnya. “Kalian kayaknya lagi berantem. Lo marah sama dia?” “Gue selalu marah sama dia,” jawab Sirin ketus. “Bukannya belakangan hubungan kalian baik-baik aja? Gue bahkan yakin kalau dia tuh sebenarnya naksir sama lo, deh, Rin.” Ucapan Tiara itu membuat Sirin melirik ke arah temannya itu. “Nggak usah ngaco