Bab 73

1141 Kata

Bel pulang sekolah berbunyi. Pandu segera memasukkan buku-buku di atas meja ke dalam tas meskipun guru yang mengajar di kelasnya masih belum mengakhiri pelajaran. “Belum juga kelar, udah beres-beres aja,” kata Zidan melirik ke arah Pandu, teman sebangkunya itu. “Mau buru-buru jemput Sirin di kelasnya.” Zidan tertawa pelan. “Buru-buru amat. Takut Sirin digondol cowok lain apa gimana?” “Takut dilabrak Rara dan teman-temannya, sih.” “Ah, benar,” kata Zidan baru menyadari kemungkinan itu. “Tapi ya, Pan, menurut gue, lo tuh nggak perlu segitunya khawatir, deh. Sirin tuh bukan cewek lemah yang mudah ditindas. Dia nggak akan kenapa-napa. Sama hantu saja dia nggak takut, Pan.” Pandu hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Zidan itu. Zidan tidak tahu saja, meskipun Sirin kelihatannya pember

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN